Selasa, 08 November 2011

Berqurban

Berqurban merupakan salah satu perintah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. ada beberapa hewan yang bisa menjadi sembelihan qurban yaitu; kambing/domba untuk satu orang, sapi, kerbau atau unta masing-masing untuk tujuh orang.
Dalam hal ini berqurban merupakan bentuk amalan sebagai bentuk mengabdian kepada Allah SWT. Namun Allah sendiri sebenarnya tidak membutuhkan sesuatu apapun dari hewan qurban tersebut karena toh semua material qurban tersebut dibagikan kepada semua orang di sekitarnya.

Nasional Demokrat Sampaikan Hewan Qurban

Nasional Demokrat Jawa Barat, Sabtu (5/11), mengirimkan seekor sapi qurban kepada pengurus Pondok Pesantren Al Ukhuwah di Desa Mandalasari Puspahiang Tasikmalaya. Ibnu Pramono, Dadang Mahisa, Juan dan Ucu Yulianti mewakili pengurus Nasdem Jabar menyerahkan sapi qurban tersebut kepada Kiayi Asep Najmul M Yusuf.sebagai salah seorang pengurus ponpes tersebut.
Ponpes Al Ukhuwah tersebut letaknya berada di pedalaman  Kab. Tasikmalaya dengan satu akses jalan aspal yang kondisinya sudah rusak parah. Hal tersebut menimbulkan kesan bahwa ponpes ini murni untuk menyebarkan Agama Islam di kawasan tersebut secara ikhlas tanpa mengharap imbalan, tanpa niatan mencari materi.
Ada tujuh orang menjadi pelaku qurban tersebut yaitu;  Soleh Solahuddin bin H. Solahuddin (Ketua Nasdem Jabar), Mohammad Fahry bin H. Abdul Gaffar (Ketua Dewan Pertimbangan), Karhi Nisjar bin Moh. Sarkowi (Ketua Dewan Pakar), Engkos Sadrah bin H. Ali Suwarli (Sekretaris DPW Nasdem Jabar), Albert Pribadi bin Laode Bolo (wakil Ketua), R. Herry Wibowo bin Oemar Sidhik (bendahara), dan Dadang Mahisa (Wakil Sekretaris). 

 

Minggu, 30 Oktober 2011

Tokoh dan Opini: Hewan Qurban Sehat dikalungi label Sehat

Tokoh dan Opini: Hewan Qurban Sehat dikalungi label Sehat: Kepala Dinas Peternakan Jawa Barat, Ir. Koesmayadie SP, mengatakan bahwa pihaknya akan segera menurunkan tim untuk memeriksa kesehatan hewan...

Sabtu, 29 Oktober 2011

Kamis, 27 Oktober 2011

Rabu, 26 Oktober 2011

Berita Foto: PAN Bandung Target 6 kursi

Berita Foto: PAN Bandung Target 6 kursi: Mantan Ketua DPD PAN Kota Bandung, Deden Rukman Rumaji, Rabu (26/10) dalam sambutannya pada Musyawarah Daerah 3 PAN Kota Bandung di Gedung ...

Kamis, 20 Oktober 2011

Berita Foto: Pekan Imunisasi Nasional

Berita Foto: Pekan Imunisasi Nasional: pekan imunisasi tambahan campak dan polio dilaksanakan serentak dari tanggal 18 oktober hingga 18 november 2011. ribuan kader pkk secara su...

Berita Foto: Pekan Imunisasi Nasional

Berita Foto: Pekan Imunisasi Nasional: pekan imunisasi tambahan campak dan polio dilaksanakan serentak dari tanggal 18 oktober hingga 18 november 2011. ribuan kader pkk secara su...

Senin, 10 Oktober 2011

Tokoh dan Opini: Persis Tolak Ahmadiyah

Tokoh dan Opini: Persis Tolak Ahmadiyah: Bandung----Tidak untuk mengungkit masalah syara namun karena arsip penulis sempat tidak terlacak di komputer dan baru ketemu beberapa waktu ...

Jumat, 07 Oktober 2011

Tokoh dan Opini: As ad Ali menilai NII

Tokoh dan Opini: As ad Ali menilai NII: Wakil Ketua Umum Nahdlatul Ulama (NU) yang juga mantan pengurus Badan Intelegen Nasional (BIN), As ad Ali, yang pernah diwawancara penulis b...

Rabu, 05 Oktober 2011

Dadang Mahisa's Talk: wawancara on air dengan Piros Fauzan

Dadang Mahisa's Talk: wawancara on air dengan Piros Fauzan: Bandung---Piros Fauzan kini dikenal sebagai penulis buku "Civil War ala PKI". aktif mengkampanyekan ide pelurusan sejarah sekitar kejadian G...

Tokoh dan Opini: Pelurusan Sejarah 1 Oktober

Tokoh dan Opini: Pelurusan Sejarah 1 Oktober: Bandung---Sejarah adalah sebuah peristiwa atau serangkaian peristiwa yang telah terjadi di waktu yang lalu, baik satu menit yang lalu atau p...

Minggu, 02 Oktober 2011

Tokoh dan Opini: Pelurusan Sejarah 1 Oktober

Tokoh dan Opini: Pelurusan Sejarah 1 Oktober: Bandung---Sejarah adalah sebuah peristiwa atau serangkaian peristiwa yang telah terjadi di waktu yang lalu, baik satu menit yang lalu atau p...

Senin, 26 September 2011

Kamis, 08 September 2011

Dadang Mahisa's Talk: pepsi = isded

Dadang Mahisa's Talk: pepsi = isded: Bandung-----sebuah minuman yang cukup familiar dan gencar diiklankan di berbagai media massa baik; tv, radio maupun cetak, ternyata menyimpa...

Rabu, 07 September 2011

Dadang Mahisa's Talk: Pengakuan Peserta Pengajian JIL

Dadang Mahisa's Talk: Pengakuan Peserta Pengajian JIL: Berikut ini adalah sebuah pengakuan atau kesaksian dari seorang peserta pengajian Jaringan Islam Liberal (JIL), Agus Permana, yang berbincan...

Sabtu, 03 September 2011

Dadang Mahisa's Talk: sholat Ied

Dadang Mahisa's Talk: sholat Ied: Meskipun tahun 1432 H ini masyarakat muslim Indonesia mengalami kegamangan yang luar biasa terkait dengan penentuan 1 Syawal 1432 H, namun k...

Dadang Mahisa's Talk: Mudik

Dadang Mahisa's Talk: Mudik: Sudah menjadi budaya bahwa menjelang, ketika atau setelah merayakan hari raya iedul fitri selalu diiringi oleh 'ritual' mudik, pulang kampu...

Selasa, 23 Agustus 2011

Senin, 15 Agustus 2011

Berita Foto: Views Kota bandung Dari Menara Mesjid Agung

Berita Foto: Views Kota bandung Dari Menara Mesjid Agung: " Untuk bisa melihat pemandangan Kota Bandung di atas menara Mesjid Agung Bandung, pengunjung diharuskan membeli tiket seharga Rp 2000,- ber..."

Kamis, 28 Juli 2011

Dubes Iran Resmikan Pameran Seni Budaya Islam









Duta Besar Iran untuk Indonesia,  Mahmud Parajambe, membuka secara resmi pameran dan Festival seni Budaya Islam dan Cebyar Menyambut Ramadhan, di Gedung Landmark, Jalan Braga Bandung, Jawa Barat. Selasa (26 juli). Acara ini diadakan selama tiga hari mulai Selasa-Kamis ( 26-28 Juli 2011)
Acara tersebut dimeriahkan oleh penampilan; nasyid dari kedua Negara, pameran sejumlah karya foto khas Iran dan seni bernafaskan Syiah, foto-foto mesjid, pameran buku-buku, baju muslim, makanan, asesoris dan perguruan tinggi Islam serta pemutaran film kebudayaan Iran dan workshop pelatihan ooeh seniman-seniman  RII dan RI.
Selain itu juga diadakan seminar bertema Persatuan Islam yang menampilkan lima nara sumber dari kedua Negara yaitu pembicara dari wartawan PR dan KH Jalaludin Rahmat serta tiga pembicara dari Iran. Sayangnya pembicara dari Iran harus diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sehingga cukup mengganggu kelancaran seminar tersebut.

Jumat, 01 Juli 2011

Kontroversi Fatwa Haram BBM Bersubsidi


Majelis Ulama Indonesia (MUI) belakangan menjadi sorotan dan perbincangan serius dari berbagai kalangan.  Reaksi tersebut muncul akibat pernyataan pribadi Ketua MUI Makruf Amin saat ditanya  wartawan usai berkunjung ke Kementrian ESDM. Makruf Amin menjawab spontan begitu saja saat wartawan menanyakan pendapatnya tentang Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis premium yang kini diwacanakan Pemerintah RI untuk dicabut subsidinya.  Kalaupun diberikan subsidinya akan sangat terbatas pada mereka yang termasuk golongan rakyat miskin. Sehingga orang kaya atau orang yang berduit dengan mobil pribadi yang mewah menjadi tidak berhak lagi menggunakan BBM jenis premium untuk kendarannya itu.
Makruf Amin sebagaimana dikutip oleh Ketua MUI lainnya, KH Amidan, menyebutkan perilaku orang kaya yang menggunakan bensin premium yang bersubsidi itu sebagai tindakan Ghosob (mencuri hak orang lain) sehingga bisa disebut sebagai perilaku dzalim terhadap orang lain. Dan tindakan seperti itu haram hukumnya.
Kontan saja pernyataan KH Makruf Amin mengundang opini banyak orang. Ada yang mengkait-kaitkannya dengan kunjungan rombongan MUI ke ESDM. Ada yang menyebutnya bahwa pernyataan tersebut adalah ‘pesanan’ dari: pengusaha, para politisi bahkan Presiden SBY.
Namun bila menyimak pernyataan KH Amidan di TV one Nampak jelas bahwa kalangan ulama yang tergabung dalam MUI lebih berpihak pada pernyataan dan kebijakan pemerintah RI yang akan segera mencabut subsidi BBM jenis premium, yang dianggap membebani dan memberatkan APBN. Sehingga layak untuk dicabut.
KH. Amidan berbeda pendapat dengan Ichsanudin Noorsy yang ketika itu diwawancarai bareng di acara AKI pagi TV One. Menurut Ichsanudin KH. Amidan hanya melihat kasus pemborosan BBM bersubsidi ini di ujungnya dan tidak melihat di pangkalnya sehingga penilaiannya sepihak dan tidak konfrehensif. Akibatnya ulama bakal menerima begitu saja alasan yang dikemukakan pemerintah RI untuk mencabut subsidi BBM jenis premium.
Setelah menuai kritikan dan kecaman keras hampir dari seluruh lapisan masyarakat, akhirnya pihak MUI membantah akan mengeluarkan  fatwa haram memakai bensin premium. Dan menyatakan bahwa pernyataan tersebut adalah opini pribadi KH. Makruf Amin bukan kaul ulama. Apakah pernyataan tersebut akan meredam; kritikan, kecaman, cemoohan bahkan hujatan kepada ulama?. Masih belum bisa dipastikan. Kecuali, ya kecuali para kiayi, ulama atau cendikia yang  tergabung dalam wadah MUI bisa mengalihkan perhatian masyarakat sebagaimana yang sering dilakukan para politisi, pejabat publik atau para pejabat di negeri ini. Artinya ulama harus membuat issue baru yang dapat mengalihkan perhatian rakyat Indonesia. Namun jangan salah. Bisa-bisa issue baru itupun justru akan semakin memojokan lembaga keagaman tersebut.
Dari sejarahnya MUI memang seringkali terjebak pada pembuatan fatwa yang seolah-olah merupakan pesanan atau orderan dari; penguasa, pengusaha, politisi, perorangan atau kelompok tertentu, seperti fatwa haramnya rokok, fatwa sesatnya Ahmadiyah, fatwa haramnya golput, fatwa KB, fatwa haramnya wanita naik ojeg, fatwa menikah beda agama, fatwa berganti kelamin, fatwa cloning anggota tubuh, fatwa awal bulan ramadhan atau awal syawal,  dll.
Sebenarnya ada banyak harapan yang dialamatkan kepada MUI terkait dengan sejumlah peristiwa yang terjadi di negeri ini. Di mata masyarakat peristiwa-peristiwa tersebut seharusnya ulama tampil terdepan setidaknya dalam ‘memproduksi’ fatwa seperti fatwa hukuman terhadap; para koruptor, mavia peradilan, mavia pemilu, mavia pajak, mavia kasus, mavia anggaran dan mavia-mavia lainnya.
Walaupun sebenarnya ada hukum-hukum yang qoth’i (sudah pasti, jelas) yang bersumber dari Al quran dan hadits yang tidak perlu lagi dibuatkan fatwa ulama, seperti; hukum mencuri, hukum membunuh, hukum menipu, faraid, berzina dll. Namun  itulah masyarakat Indonesia yang masih menganggap ulama sebagai tokoh panutan masyarakat. Dimana sabdanya akan menjadi hukum yang akan dipegang teguh dan diterapkan oleh warga muslim.  
Untuk itu hati-hatilah ulama dalam mengeluarkan pendapat atau opini pribadi.

Senin, 20 Juni 2011

Pontren Babussalam Terus Eksis

Pondok Pesantren Babussalam terletak di kawasan Bandung Utara tepatnya di Desa Ciburial Kbupaten Bandung Barat. Ponpes ini dirintis dari kecil hingga kini memiliki sejumlah gedung yang refresentatif yang nyaman untuk meperdalam ilmu agama Islam.





KH. Muchtar Adam sampai saat ini masih memimpin ponpes yang dirintisnya itu serta mengembangkannya di beberapa daerah terpencil di Indonesia.
Selain Ponpes, Babassalam juga membuka klinik pengobatan alternatif dengan label Tibunnabawi yang dibina langsung Ustadzah Anna Rosdiana yang merupakan anak kandung KH. Muchtar Adam dan Ummi. Bimbingan Umroh, hajji dan manasik hajji juga dilakukan oleh ponpes Babussalam ini. 

Mesjid, Pusat Kegiatan Muslim









Mesjid, tempat sholat ummat Islam banyak dibangun di sejumalh tempat dengan berbagai bentuk dan ornamennya. Meski dibangun oleh kelompok-kelompok tertrntu seperti jemaah Persatuan Islam, Nahdatul Ulama atau Muhammadiyah dll namun secara umum semua orang Islam bisa menggunakan tempat ibadah tersebut untuk sholat, mengaji atau mencari ilmu. 

Senin, 30 Mei 2011

Belajar Mencari Ilmu



Sejak usia dini anak-anak kita harus dimulai dikenalkan pada ilmu-ilmu agama:  Belajar sholat, puasa, membaca alquran, zakat, shodaqoh,   mencari ilmu, pergi ke mesjid, silaturahmi dll. Agar bila sudah waktunya dia dikenakan kewajiban ibadah-ibadah tersebut sudah terbiasa. Orang bijak mengatakan bisa karena biasa.


Kamis, 26 Mei 2011

Wakil walikota Bandung Resmikan Hidayatullah


Wakil walikota Bandung, Ayi Vivananda, Kamis (26/5) meresmikan penggunaan Madrasah Hidayatullah dan Yayasan Hidayatullah di Jalan Ciroyom IV RW 08 Kelurahan. Ciroyom Kecamatan Andir Bandung.

Ayi Vivananda sempat menyatakan kekagetannya ketika mengetahui ada mesjid dan madrasah yang cukup megah yang berlokasi di dalam gang. Ayi juga memuji semangat dan kerjasama warga RW 08 yang bisa mewujudkan dan mengembangkan da’wah dan pendidikan Agama Islam di wilayah RW 08 dan sekitarnya.

Selain itu juga Ayi memuji sumbangsih warga sekitar yang bisa membangun mesjid dan madrasah hasil infak para warga yang mencapai ratusab juta rupiah, padahal dana bantuan dari Pemkot Bandung hanya Rp 8 juta.  

Menurut ketua RW 08, Wahyuwan terwujudnya Madrasah Hidayatullah berkat sumbangan atau infak dari warga setiao harinya berkisar antara Rp. 500 hingga Rp. 1000,-. Yang diambil oleh panitia.
Pembangunan selanjutkan katanya akan digerakkan oleh Yayasan Hidayatullah dibawah komando H. Oni

Sabtu, 21 Mei 2011

Benarkah Majapahit Adalah Kerajaan Islam?


 Apakah anda tertarik dengan judul postingan di atas? kalau jawaban anda “ya” berarti jawaban anda sama dengan saya. Saya sendiri sudah beberapa kali untuk membaca postingan ini saking tertariknya. Percaya atau tidak tergantung bagaimana anda melihat fakta yang akan saya paparkan berikut ini.
Seorang sejarawan pernah berujar bahwa sejarah itu adalah versi atau sudut pandang orang yang membuatnya. Versi ini sangat tergantung dengan niat atau motivasi si pembuatnya. Barangkali ini pula yang terjadi dengan Majapahit, sebuah kerajaan maha besar masa lampau yang pernah ada di negara yang kini disebut Indonesia. Kekuasaannya membentang luas hingga mencakup sebagian besar negara yang kini dikenal sebagai Asia Tenggara. Namun demikian, ada sesuatu yang ‘terasa aneh’ menyangkut kerajaan yang puing-puing peninggalan kebesaran masa lalunya masih dapat ditemukan di kawasan Trowulan Mojokerto ini. Sejak memasuki Sekolah Dasar, kita sudah disuguhi pemahaman bahwa Majapahit adalah sebuah kerajaan Hindu terbesar yang pernah ada dalam sejarah masa lalu kepulauan Nusantra yang kini dkenal Indonesia. Inilah sesuatu yang terasa aneh tersebut. Pemahaman sejarah tersebut seakan melupakan beragam bukti arkeologis, sosiologis dan antropologis yang berkaitan dengan Majapahit yang jika dicerna dan dipahami secara ‘jujur’ akan mengungkapkan fakta yang mengejutkan sekaligus juga mematahkan pemahaman yang sudah berkembang selama ini dalam khazanah sejarah masyarakat Nusantara.
‘Kegelisahan’ semacam inilah yang mungkin memotivasi Tim Kajian Kesultanan Majapahit dari Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pengurus Daerah Muhammadiyah Yogyakarta untuk melakukan kajian ulang terhadap sejarah Majapahit. Setelah sekian lama berkutat dengan beragam fakt-data arkeologis, sosiologis dan antropolis, maka Tim kemudian menerbitkannya dalam sebuah buku awal berjudul ‘Kesultanan Majapahit, Fakta Sejarah Yang Tersembunyi’. Buku ini hingga saat ini masih diterbitkan terbatas, terutama menyongsong Muktamar Satu Abad Muhammadiyah di Yogyakarta beberapa waktu yang lalu. Sejarah Majapahit yang dikenal selama ini di kalangan masyarakat adalah sejarah yang disesuaikan untuk kepentingan penjajah (Belanda) yang ingin terus bercokol di kepulauan Nusantara. Akibatnya, sejarah masa lampau yang berkaitan dengan kawasan ini dibuat untuk kepentingan tersebut. Hal ini dapat pula dianalogikan dengan sejarah mengenai PKI. Sejarah yang berkaitan dengan partai komunis ini yang dibuat di masa Orde Baru tentu berbeda dengan sejarah PKI yang dibuat di era Orde Lama dan bahkan era reformasi saat ini. Hal ini karena berkaitan dengan kepentingan masing-masing dalam membuat sejarah tersebut. Dalam konteks Majapahit, Belanda berkepentingan untuk menguasai Nusantara yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Untuk itu, diciptakanlah pemahaman bahwa Majapahit yang menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia adalah kerajaan Hindu dan Islam masuk ke Nusantara belakangan dengan mendobrak tatanan yang sudah berkembang dan ada dalam masyarakat.
Apa yang diungkapkan oleh buku ini tentu memiliki bukti berupa fakta dan data yang selama ini tersembunyi atau sengaja disembunyikan. Beberapa fakta dan data yang menguatkan keyakinan bahwa kerajaan Majpahit sesungguhnya adalah kerajaan Islam atau Kesultanan Majapahit adalah sebagai berikut:
  • Ditemukan atau adanya koin-koin emas Majapahit yang bertuliskan kata-kata ‘La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah’. Koin semacam ini dapat ditemukan dalam Museum Majapahit di kawasan Trowulan Mojokerto Jawa Timur. Koin adalah alat pembayaran resmi yang berlaku di sebuah wilayah kerajaan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sangat tidak mungkin sebuah kerajaan Hindu memiliki alat pembayaran resmi berupa koin emas bertuliskan kata-kata Tauhid.
  • Pada batu nisan Syeikh Maulana Malik Ibrahim yang selama ini dikenal sebagai Wali pertama dalam sistem Wali Songo yang menyebarkan Islam di Tanah Jawa terdapat tulisan yang menyatakan bahwa beliau adalah Qadhi atau hakim agama Islam kerajaan Majapahit. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Agama Islam adalah agama resmi yang dianut oleh Majapahit karena memiliki Qadhi yang dalam sebuah kerajaan berperan sebagai hakim agama dan penasehat bidang agama bagi sebuah kesultanan atau kerajaan Islam.
  • Pada lambang Majapahit yang berupa delapan sinar matahari terdapat beberapa tulisan Arab, yaitu shifat, asma, ma’rifat, Adam, Muhammad, Allah, tauhid dan dzat. Kata-kata yang beraksara Arab ini terdapat di antara sinar-sinar matahari yang ada pada lambang Majapahit ini. Untuk lebih mendekatkan pemahaman mengenai lambang Majapahit ini, maka dapat dilihat pada logo Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, atau dapat pula dilihat pada logo yang digunakan Muhammadiyah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Majapahit sesungguhnya adalah Kerajaan Islam atau Kesultanan Islam karena menggunakan logo resmi yang memakai simbol-simbol Islam.
  • Pendiri Majapahit, Raden Wijaya, adalah seorang muslim. Hal ini karena Raden Wijaya merupakan cucu dari Raja Sunda, Prabu Guru Dharmasiksa yang sekaligus juga ulama Islam Pasundan yang mengajarkan hidup prihatin layaknya ajaran-ajaran suf, sedangkan neneknya adalah seorang muslimah, keturunan dari penguasa Sriwijaya. Meskipun bergelar Kertarajasa Jayawardhana yang sangat bernuasa Hindu karena menggunakan bahasa Sanskerta, tetapi bukan lantas menjadi justifikasi bahwa beliau adalah seorang penganut Hindu. Bahasa Sanskerta di masa lalu lazim digunakan untuk memberi penghormatan yang tinggi kepada seseorang, apalagi seorang raja. Gelar seperti inipun hingga saat ini masih digunakan oleh para raja muslim Jawa, seperti Hamengku Buwono dan Paku Alam Yogyakarta serta Paku Buwono di Solo.
  • Di samping itu, Gajah Mada yang menjadi Patih Majapahit yang sangat terkenal terutama karena Sumpah Palapanya ternyata adalah seorang muslim. Hal ini karena nama aslinya adalah Gaj Ahmada, seorang ulama Islam yang mengabdikan kemampuannya dengan menjadi Patih di Kerajaan Majapahit. Hanya saja, untuk lebih memudahkan penyebutan yang biasanya berlaku dalam masyarakat Jawa, maka digunakan Gajahmada saja. Dengan demikian, penulisan Gajah Mada yang benar adalah Gajahmada dan bukan ‘Gajah Mada’. Pada nisan makam Gajahmada di Mojokerto pun terdapat tulisan ‘La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah’ yang menunjukkan bahwa Patih yang biasa dikenal masyarakat sebagai Syeikh Mada setelah pengunduran dirinya sebagai Patih Majapatih ini adalah seorang muslim.
  • Jika fakta-fakta di atas masih berkaitan dengan internal Majapahit, maka fakta-fakta berikut berhubungan dengan sejarah dunia secara global. Sebagaimana diketahui bahwa 1253 M, tentara Mongol dibawah pimpinan Hulagu Khan menyerbu Baghdad. Akibatnya, Timur Tengah berada dalam situasi yang berkecamuk dan terjebak dalam kondisi konflik yang tidak menentu. Dampak selanjutnya adalah terjadinya eksodus besar-besaran kaum muslim dari Timur Tengah, terutama para keturunan Nabi yang biasa dikenal dengan ‘Allawiyah. Kelompok ini sebagian besar menuju kawasan Nuswantara (Nusantara) yang memang dikenal memiliki tempat-tempat yang eksotis dan kaya dengan sumberdaya alam dan kemudian menetap dan beranakpinak di tempat ini. Dari keturunan pada pendatang inilah sebagian besar penguasa beragam kerajaan Nusantara berasal, tanpa terkecuali Majapahit.
Tidak ada yang tidak mungkin terjadi, karena kita tidak hidup pada jaman tersebut kita hanya bisa mengira saja kan. Tapi anda boleh percaya boleh tidak sesuai dengan keyakinan ada sendiri.
sumber: kaskus
https://blogger.googleusercontent.com/tracker/6168414919553700160-8063211407248218220?l=www.dunia-galang.co.cc
Sumber | Disimpan dalam : aneh, indonesia, isl, islam, sejarah